"Jadi, kuota haji Jatim tetap 28.356 orang calon haji yang meliputi Jatim (27.323), Bali (512), dan NTT (521), lalu 320 petugas," kata Kasubag Humas Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur Mahsun Zain di Surabaya, Selasa.
Namun, pihaknya masih tetap berharap pemerintah Arab Saudi akan memenuhi permohonan tambahan 10.000 calon haji yang sempat disampaikan Presiden Joko Widodo saat bertemu Raja Salman.
"Itu penting, karena antrean haji di Jatim sudah cukup panjang hingga lebih dari 20 tahun. Kita tunggu informasi selanjutnya dari pemerintah, semoga menggembirakan," katanya.
Sebelumnya (16/3), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bertemu dengan Menteri Urusan Haji Arab Saudi untuk membahas kuota tahun ini.
"Seluruh negara tidak terkecuali Indonesia kuota hajinya itu sama dengan tahun lalu. Indonesia besarnya sama, 168.000 orang tahun ini," katanya kepada pers di VIP Room Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Dalam kunjungan tersebut, pihaknya juga sempat membicarakan janji pemerintah Arab Saudi kepada pemerintah Indonesia yang akan menambah kuota haji sebanyak 10.000 orang.
"Adapun terkait penambahan 10.000 kuota yang dijanjikan Raja Salman kepada Jokowi, Menteri urusan Haji Saudi Arabia berjanji akan mempertimbangkan. Pada saatnya nanti akan menyampaikan secara resmi," katanya.
Menurut dia, peremajaan Masjidil Haram masih terus berlangsung hingga saat ini, karena itu pemotongan 20 persen kuota haji untuk setiap negara masih diberlakukan.
"Masjidil Haram saat ini sudah lebih luas dibanding dengan tahun lalu, namun renovasi masjid itu tidak dimaksudkan untuk menambah kuota haji, tapi bertujuan untuk memberikan kenyamanan," katanya.
Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016