Harapan ekonomi domestik yang positif membuat pola tren penguatan indeks BEI dalam jangka pendek masih kuat
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup melanjutkan penurunan sebesar 29,05 poin seiring aksi ambil untung oleh investor.

IHSG BEI ditutup turun 29,05 poin atau 0,59 persen menjadi 4.856,10. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 6,96 poin (0,81 persen) menjadi 845,62.

Analis dari Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa minimnya sentimen positif yang beredar baik dari domestik maupun eksternal mendorong pelaku pasar saham di dalam negeri kembali melakukan aksi ambil untung sehingga indeks BEI kembali mengalami koreksi.

"Seraya menanti sentimen baru, terutama dari dalam negeri pelaku pasar cenderung melepas sebagian sahamnya. Sentimen terdekat yang sedang ditunggu investor yakni data ekonomi periode Maret 2016 yang sedianya akan dirilis pada awal April nanti," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa laju bursa saham di kawasan Asia yang juga mengalami koreksi akibat harga minyak mentah dunia yang menurun menambah pemicu bagi pelaku pasar saham di dalam negeri melakukan lepas saham.

Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Selasa sore ini, berada di level 41,46 dolar AS per barel, turun 0,14 persen. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 41,44 dolar AS per barel, melemah 0,24 persen.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa IHSG masih berada pada fase konsolidasi, namun potensi untuk melanjutkan kenaikan menuju level 4.915 poin masih terbuka menyusul masih adanya optimisme investor terhadap pertumbuhan perekonomian domestik tahun ini yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

"Harapan ekonomi domestik yang positif membuat pola tren penguatan indeks BEI dalam jangka pendek masih kuat. IHSG diproyeksikan bergerak di kisaran 4.834-4.915 poin pada besok (Rabu, 23/3) dengan kecenderungan menguat," katanya.

Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 262,306 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,67 miliar lembar saham senilai Rp5,70 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 162 saham, turun 141 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 89 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 17,40 poin (0,08 persen) ke level 20.666,75, dan indeks Nikkei menguat 323,74 poin (1,94 persen) ke level 17.048,55, Straits Times melemah 0,04 poin (0,00 persen) ke posisi 2.880,65.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016