Saya titip saja. Demo itu adalah hak dan silakan dilakukan dengan tertib
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta demonstrasi sopir taksi berjalan tertib dan tidak anarkistis.
"Saya titip saja. Demo itu adalah hak dan silakan dilakukan dengan tertib," kata Jokowi usai arahan kepada para menteri, kepala lembaga dan pejabat eselon I di auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan solusi taksi pelat hitam berbasis aplikasi online akan ditangani oleh Menteri Perhubungan.
Ribuan sopir taksi, Selasa ini mogok beroperasi dan melakukan unjuk rasa di Jakarta untuk menentang taksi berbasis aplikasi seperti Uber dan Grab Car karena dianggap ilegal.
Usai mengikuti pengarahan Presiden Jokowi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan juga meminta para sopir taksi tidak anarkistis.
"Kalau sudah merusak, itu pidana. Saya minta diproses hukum. Anarkis harus diproses hukum," tegas dia.
Jonan mengatakan penggunaan aplikasi dan teknologi informasi sebenarnya tidak masalah dan boleh dilakukan oleh perusahaan taksi, namun yang menjadi masalah adalah taksi berbasis aplikasi menggunakan kendaraan pelat hitam yang tidak terdaftar dan tidak uji kir.
Ia mengatakan kendaraan umum harus terdaftar untuk menjaga keamanan penumpang, sedangkan uji kir dilakukan untuk kendaraan umum demi keselamatan penumpang. Uji kir ini juga memiliki aturan tertentu.
Ia mengatakan perusahaan taksi juga berbentuk badan usaha, termasuk koperasi, agar diketahui jumlah penghasilan dan jumlah pajak yang dibayar.
Jonan meminta Organisasi Angkutan Darat (Organda) mengajak bicara taksi berbasis aplikasi untuk membicarakan soal ini.
Pewarta: Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016