Jakarta (ANTARA News) - PT Angkasa Pura (AP) I selaku pengelola Bandara Adisutjipto Yogyakarta mengumumkan telah menutup bandara tersebut sejak pukul 07.00, menyusul terjadinya kecelakaan pesawat Garuda Indonesia GA-200 di bandara itu. "Bandara ditutup sejak adanya peristiwa itu hingga waktu yang belum bisa ditentukan sampai situasi memungkinkan," kata Sekretaris Perusahaan PT AP I, Budianto Kuntadi saat dihubungi di Jakarta, Rabu pagi. Menurut Kuntadi, pihaknya menerima laporan bahwa pesawa GA 200 itu pada saat melakukan persiapan pendaratan dalam kondisi terguncang, naik turun dan ketika mendarat tidak normal, bahkan terlihat "over shoot". "Saat mendarat dengan sangat keras (hard landing) dan sempat menghentak dua kali seperti `bouncing` (menyentuh landasan dengan keras dan terbang lagi sebentar dan mendarat lagi) serta tampak mendarat agak ke tengah (over shoot)," kata Kuntadi. Kuntadi menjelaskan, akibatnya pesawat tersebut tak bisa dikendalikan hingga meluncur bebas dan melewati batas pagar, terperosok dan meledak. Terhadap pesawat yang hendak mendarat di Adisutjipto, Kuntadi menjelaskan, diinformasikan bandara alternatif seperti Bandara Adisumarmo Solo dan Ahmad Yani, Semarang. Saat ditanya soal korban yang berhasil dievakuasi, Kuntadi menyebutkan, baru sekitar 76 orang dan sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat. "Api yang berkobar di badan pesawat sudah bisa dipadamkan," katanya saat dihubungi sekitar pukul 08.45 WIB. Pusat Krisis Sementara itu, Kepala Komunikasi Perusahaan Garuda Indonesia, Pujobroto menyatakan, pesawat GA 200 itu berpenumpang 133 orang dengan rincian 120 orang kelas ekonomi dan 13 kelas bisnis. "Nomor register pesawat adalah PK-GZC dan diterbangkan oleh Kapten Pilot Marwoto Komar," katanya. Garuda, katanya, sudah membentuk pusat krisis di lobi Kantor Pusat Garuda Indonesia di Jl. Medan Merdeka Selatan Nomor 13 dengan nomor telepon yang bisa dihubungi adalah 021-2311393, 021-2311801 ext 7205. Pujobroto juga belum bisa memastikan, dari 133 penumpang tersebut yang selamat atau meninggal. "Kami juga terus berkoordinasi dan mendata," kata Pujobroto. Pihaknya, kata Pujobroto, baru menerima laporan bahwa dari 133 orang penumpang tersebut, baru 76 penumpang yang bisa dievakuasi ke rumah sakit di sekitar Bandara Adisutjipto. (*)

Pewarta:
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2007