Masih adanya optimisme dari sebagian pelaku pasar uang terhadap perekonomian domestik menjadi salah satu faktor yang menopang nilai tukar rupiah untuk bergerak di area positif
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat sebesar 27 poin menjadi Rp13.161 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.188 per dolar AS.
"Masih adanya optimisme dari sebagian pelaku pasar uang terhadap perekonomian domestik menjadi salah satu faktor yang menopang nilai tukar rupiah untuk bergerak di area positif," kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, sentimen dari paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan pemerintah sejak tahun lalu diproyeksikan segera terasa dampaknya, harapan itu yang membuat pelaku pasar uang di dalam negeri kembali masuk ke dalam aset-aset berdenominasi rupiah meski masih relatif terbatas.
"Meski harga komoditas dunia masih berada dalam tren pelemahan namun sentimen dari pemerintah itu masih mampu menjaga optimisme pelaku pasar uang di dalam negeri," katanya.
Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa penguatan mata uang domestik masih cenderung terbatas mengingat laju dolar AS di kawasan Asia bergerak menguat setelah salah satu pejabat bank sentral AS (Federal Reserve) mensinyalkan kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate) berpotensi naik dalam waktu dekat.
"Meski data ekonomi AS belakangan ini masih bervariasi namun cenderung mengalami perbaikan, situasi dapat membenarkan pengetatan kebijakan lebih lanjut pasca kenaikan suku bunga AS di bulan Desember 2015 lalu," katanya.
Ia menambahkan bahwa pejabat Federal Reserve juga menyatakan laju inflasi Amerika Serikat akan berakselarasi dalam beberapa bulan ke depan dan mendekati target.
"Pernyataan pejabat The Fed itu menunjukkan harapan laju inflasi AS berpotensi meningkat," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016