Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat Endy Alfian menambahkan, bencana alam ini juga membuat jalan lintas Meulaboh-Tutut longsor pada beberapa titik.
"Longsor terjadi pada lima titik, korban jiwa nihil, untuk pengungsi hanya satu kepala keluarga dengan lima jiwa karena rumah mereka rusak diterjang banjir arus sungai milik Asnidar di Desa Kajeung, Sungai Mas," jelasnya.
Namun banjir ini tidak sampai membuat warga mengungsi dan menelan korban jiwa, sedangkan tim BPBD siaga di titik-titik tertentu.
Dia menjelaskan, banjir dan longsor sampai Selasa pukul 08.30 WIB itu menerjak empat kecamatan di mana 24 desa terendam air setinggi 60-150 cm.
Banjir semakin luas dengan sampai pula ke Kecamatan Johan Pahlawan, ibu kota Aceh Barat.
"Banjir mulai menerjang pemukiman pukul 02.00 WIB, kami di kampung tidak mengungsi, tapi pukul 03.20 WIB turun ke sawah untuk menyelamatkan padi yang sudah dipotong belum sempat dirontok," kata Zamhuri, pemuda Kecamatan Panton Reu yang dihubungi via hanphon selularnya di Meulaboh, Selasa.
Aceh Barat diguyur hujan lebat sehingga memicu banjir dan longsor sampai-sampai jalan nasional seputar kota Meulaboh terendam air setinggi 50 cm.
Pewarta: Anwar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016