Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dalam pertemuan, di Jakarta, Senin, menyambut kelanjutan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).
"Kami menyambut hangat kemajuan yang telah dilakukan dalam dua bulan sejak Desember. Komitmen kita untuk memulai kembali perundingan dalam konteks Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA)," kata Menlu RI Retno Marsudi usai pertemuan bilateral itu.
IA-CEPA merupakan kesepakatan bagi kedua negara dalam upaya mendorong kerja sama investasi.
Indonesia dan Australia memiliki status kemitraan komprehensif sejak 2005, dengan ditandatanganinya Deklarasi Bersama tentang Kemitraan Komprehensif (Joint Declaration on Comprehensive Partnership).
Australia adalah mitra dagang terbesar ke-12 bagi Indonesia dan merupakan investor asing terbesar ke-12 di Indonesia pada 2015.
Nilai investasi Australia di Indonesia pada 2014 mencapai 647,3 juta dolar AS dalam 226 proyek. Namun, nilai investasi Australia di Indonesia pada 2015 menurun dan hanya mencapai 167,9 juta dolar AS dalam 443 proyek.
Pada pertemuan bilateral itu, kedua Menlu juga membahas sejumlah isu lainnya dalam upaya peningkatan kerja sama bilateral, regional, dan multilateral.
Beberapa kerja sama bilateral yang dibahas Menlu RI dan Menlu Australia, antara lain di bidang perdagangan dan investasi, ekonomi digital, ilmu pengetahuan dan inovasi, riset dan teknologi, penguatan hubungan antarmasyarakat, serta isu kerja sama lain yang berhubungan dengan pemberantasan terorisme dan keamanan dunia maya.
Pada kesempatan itu, Menlu Australia Julie Bishop mengatakan, dalam kunjungannya selama tiga hari di Indonesia, dia akan meresmikan pembukaan kantor Konsulat Jenderal Australia di Makassar, yang juga didirikan untuk kebutuhan kerja sama ekonomi.
"Makassar merupakan kota terbesar kelima di Indonesia. Kota itu akan menjadi lokasi pengembangan kerja sama ekonomi. Kami ingin memastikan kemitraan Indonesia-Australia dalam hal bisnis dan investasi, dan memperbesar peluang kerja sama ekonomi kedua negara," ujar Julie Bishop.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016