Medan (ANTARA News) - Maskapai Batavia, Selasa "dibanjiri" permintaan tiket rute Medan-Padang menyusul terjadinya gempa tektonik berkekuatan 5,8 SR berpusat pada 0`47 lintang Selatan, 149 Bujur Timur pada KM 11 Barat Daya Kota Batusangkar, Sumbar. Harga jual tiket Medan-Padang itu-pun juga mengalami lonjakan atau menjadi rata-rata Rp700 ribuan dari harga normal Rp400 ribuan per tiket. "Maaf tiket habis. Banyak pesanan tiket ke Padang untuk besok pagi," kata petugas penjual tiket di Trophy Tour. Sementara petugas penjual tiket di Batavia Air mengakui bahwa mereka juga tidak memiliki cadangan tiket lagi karena sudah diborong habis oleh pembeli yang semuanya mengaku untuk melihat keluarga di Padang yang terkena gempa. Frekuensi penerbangan Batavia Medan-Padang itu sendiri hanya satu kali sehari yakni pagi jam 07.00 WIB. Sementara penerbangan Mandala yang sebelumnya melayani rute itu sejak bulan lalu tidak lagi melayani rute itu. "Baru April nanti kami kembali melayani rute Medan-Padang," kata staf Mandala Airlines yang dikonfrimasikan soal tidak beroperasinya lagi penerbangan itu di rute tersebut. Sementara itu, warga Medan yang memiliki kerabat dan saudaranya di Sumatera Barat mengaku cemas dengan terjadinya musibah gempa itu. Apalagi jaringan telepon ke sejumalh daerah di Padang terputus sejak gempa susulan. "Saya khawatir karena tidak bisa lagi menghubungi ibu dan saudara saya di Solok setelah gempa kedua, meski setelah gempa pertama masih bisa berkomunikasi dan mereka semuanya selamat," kata Chania, warga Solok yang bekerja di Medan. Sebelumnya dari Padang dilaporkan tercatat sebanyak 69 korban meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya setelah gempa menggoyang provinsi itu.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007