Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyadari bahwa penurunan tingkat BI Rate tidak akan berarti apa-apa bagi perekonomian nasional tanpa adanya perbaikan iklim investasi. "Penurunan BI Rate merupakan satu langkah yang kita sambut positif, dan tentunya perbaikan iklim usaha juga harus terus kita lakukan. Dua-duanya harus kita lakukan," kata Menko Perekonomian Boediono di Gedung Departemen Keuangan Jakarta, Selasa. Menurut dia, penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) merupakan langkah yang baik untuk mendorong peningkatan kegiatan sektor riil. "Kita harapkan minimal lebih baik dari sebelumnya. Itu suatu langkah yang baik untuk ikut mendorong sektor riil karena sektor riil kan tergantung banyak faktor, termasuk iklim usaha," katanya. Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Selasa ini memutuskan penurunan tingkat suku bunga BI atau BI Rate sebesar 25 basis poin dari sebelumnya 9,25 persen menjadi 9,00 persen. Sementara itu mengenai antisipasi terhadap dampak kondisi ekonomi global, Boediono mengatakan, seluruh pasar di dunia apakah pasar modal maupun pasar uang memang terus bergerak. "Kita bukan negara yang bisa berjalan sendiri. Jadi yang bisa kita lakukan adalah mengurangi dampak ini ke dalam negeri," katanya. Pemerintah, katanya, akan tetap mempertahankan kebijakan-kebijakan yang prudent, yang dapat dipercaya sebagai tindakan rasional dan baik oleh para pelaku ekonomi dalam negeri dan luar negeri. "Dengan demikian kita bisa mendapatkan konfiden dari mereka," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007