Sampang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan bahwa dunia akan memperebutkan dua hal pokok yaitu pangan dan energi seiring dengan dengan jumlah penduduk bumi yang terus meningkat.

"Dengan pertambahan penduduk dunia, manusia akan rebutan dua hal, energi dan pangan," kata Presiden ketika meresmikan pengoperasian dan meninjau Waduk Nipah di Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang, Sabtu.

Presiden menyebutkan pembangunan puluhan waduk termasuk Waduk Nipah merupakan persiapan jangka panjang agar Indonesia dapat memproduksi pangannya sendiri.

"Kalau yang kita impor dipakai untuk kebutuhannya sendiri, dari mana kita bisa impor. Kuncinya produksi sendiri, sisanya baru ekspor," katanya.

Ia menyebutkan pemerintah terus melakukan pembangunan bendungan dan ditargetkan dalam lima tahun, puluhan bendungan dapat dibangun.

"Tahun ini delapan, tahun depan sembilan waduk, karena kunci kemajuan ada di ketersediaan air," katanya.

Presiden menyebutkan kondisi NTT sama dengan Sampang, dan di sana akan dibangun tujuh waduk. "Ini yang akan kita kerjakan, dengan ini produksi pangan akan melimpah, ke depan negara lain akan minta kelebihan produksi pangan kita, bukan kita yang impor ke sana," katanya.

Mengenai Bendungan Nipah, Presiden mengatakan proses studi telah dilakukan sejak 1973 kemudian mulai pembebasan lahan pada 1982, kemudian tahun 1993 harus terhenti karena masyarakat tidak berkenan, pengerjaan dilanjutkan 2008, dan kemudian mandek.

"Tapi tahun kemarin saya lihat ternyata bisa dicarikan solusi, dipotong bendungnya sehingga tampungan air bisa lebih turun," katanya.

Presiden menyebutkan kasus Waduk Nipah hampir sama dengan Waduk Jatigede yang sudah dimulai 1961, di mana pemerintah sudah membayarkan pembebasan lahan namun masyarakat tidak berkenan padahal konstruksi sudah dikerjakan, sehingga pengairan pun tidak dapat dilakukan.

"Artinya hampir 55 tahun persoalan tidak bisa diselesaikan, lalu karena 50 tahun tak diairi warga masuk lagi dan bangun rumah lagi. Solusinya dibebaskan lagi," katanya.

Ia menyebutkan hampir setengah warga yang tinggal di lokasi Waduk Jatigede sudah dipindahkan dan yang belum sebenarnya menginginkan untuk pindah.

"Pendekatan ke masyarakat kalau benar akan berjalan baik. Di sini saya terima kasih kepada kiai yang berpartisipasi memberi tauziah, bupati dalam pendekatannya yang baik sehingga hari ini bisa diresmikan Waduk Nipah ini," katanya.

Hadir juga dalam acara itu Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Seskab Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wagub Jatim Saifullah Yusuf.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016