Kami minta warga di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan dini karena khawatir terjadi banjir, angin kencang dan longsor."

Lebak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten memberlakukan status siaga bencana alam hingga 31 Maret karena saat ini curah hujan relatif tinggi di daerah itu.

"Kami terus melakukan piket selama 24 jam untuk mengantisipasi resiko pengurangan kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Jumat.

Selama ini, potensi bencana alam, seperti banjir, longsor, dan tiupan angin kencang masih berpotensi, sebab curah hujan di daerah itu relatif tinggi.

Berdasarkan laporan BMKG Serang diperkirakan cuaca buruk masih melanda wilayah Kabupaten Lebak dalam sepekan ke depan.

Cuaca buruk itu antara lain curah hujan deras disertai sambaran petir dan angin kencang.

Intensitas curah hujan berlangsung antara 1,5 dan 2,5 jam sehingga berpotensi menimbulkan kebencanaan.

Karena itu, petugas kebencanaan juga relawan hingga kini tetap memberlakukan siaga dengan tujuh sampai 10 orang melakukan piket secara bergantian di Posko Utama.

Selain itu, juga disiapkan peralatan evakuasi, logistik dan kendaraan operasional untuk menghadapi bencana.

BPBD juga menyebarkan surat kewaspadaan dilakukan melalui imbauan kepada aparat camat, desa, sukarelawan, dan masyarakat.

"Kami minta warga di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan dini karena khawatir terjadi banjir, angin kencang dan longsor," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016