Karang cenderung memutih apabila suhu meningkat tajam dalam waktu yang singkat atau suhu meningkat perlahan-lahan dalam jangka waktu yang panjang."
Makassar (ANTARA News) - Peneliti dari Marine Science Diving Club Universitas Hasanuddin (MSDC Unhas) yang melakukan monitoring dengan menyelam ke Perairan Bulukumba, Sulawesi Selatan menemukan adanya pemutihan massal pada terumbu karangnya.
"Tiga hari kita melakukan penyelaman untuk memonitor terumbu karang di Perairan Bulukumba dan hasilnya mencengankan, terjadi pemutihan massal," ujar Peneliti MSDC Unhas Makassar Nirwan Dessibali yang dikonfirmasi, Jumat.
Dia mengatakan, pemutihan terumbu karang juga dikenal dengan istilah "coral bleaching" yang dimana terjadi karena adanya beberapa kemungkinan seperti gangguan lingkungan dan naiknya suhu air laut.
Nirwan mengaku jika karang dapat hidup dalam batas toleransi suhu berkisar dari 20 sampai 30 derajat Celsius. Suhu kritis yang dapat menyebabkan karang memutih tergantung dari penyesuaian karang tersebut terhadap suhu air laut rata-rata daerah dimana ia hidup.
"Karang cenderung memutih apabila suhu meningkat tajam dalam waktu yang singkat atau suhu meningkat perlahan-lahan dalam jangka waktu yang panjang," katanya.
Gangguan alam lainnya yang dapat menyebabkan pemutihan karang, lanjut dia, yaitu tingginya tingkat sinar ultra violet, perubahan salinitas secara tiba-tiba, kekurangan cahaya dalam jangka waktu yang lama dan penyakit.
"Bisa juga adanya faktor pengganggu lainnya seperti kegiatan manusia, mencakup sedimentasi, polusi dan penangkapan ikan dengan bahan peledak," sebutnya.
Dijelaskannya, pemutihan karang adalah perubahan warna pada jaringan karang dari warna alaminya yang kecoklat-coklatan atau kehijau-hijauan menjadi warna putih pucat. Pemutihan karang dapat mengakibatkan kematian pada karang
Pemutihan terumbu karang yang diobservasinya langsung bersama empar peneliti lainnya terdapat di perairan Tanjung Bira dan perairan Pulau Liukang Loe, Kabupaten Bulukumba.
"Kami memperkirakan sekitar 50 persen terumbu karang di perairan Tanjung Bira dan perairan Pulau Liukang Loe mengalami pemutihan," jelasnya.
Tim peneliti MSDC Unhas yang melakukan penyelaman itu antara lain Sumarjito, Nirwan Dessibali, Syamsu Rizal, Nugraha Maulana dan Mochyudo Eka Prasetya.
Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016