Pekanbaru (ANTARA News) - Komandan Korem 031/Wirabima menegaskan ancaman kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau diperkirakan akan terus berlangsung hingga September mendatang.
"Prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru menyebutkan, musim kemarau di Riau berlangsung hingga September," ungkap ungkap Danrem 031 Wirabima, Brigjen TNI Nurendi di Posko Satgas Karlahut, Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Jumat.
Brigjen Nurendi menjelaskan, walau saat ini ada beberapa wilayah diguyur hujan. Namun itu tidak akan berlangsung lama, hanya temporer lalu disambung dengan panas terik cukup lama.
"BMKG memprediksi mulai dari tanggal 1-10 April itu masih kemarau, 11-31 April memasuki musim hujan. Awal Mei sampai September itu musim kemarau," rincinya.
Artinya, dari rentang waktu diprakiraan cuaca tergambar lebih lama kemaraunya ketimbang penghujan. Dengan demikian sangat rawan bagi lahan gambut alami kekeringan.
Sebab itu ia meminta seluruh aparatur pemerintahan, Dandim, Polres di 12 Kabupaten dan Kota di Provinsi Riau untuk meningkatkan langkah pencegahan dan sosialisasi karlahut ini.
Gencarkan lagi langkah pencegahan dan penindakan. Setiap aparat pemerintahan hingga desa kita minta untuk melakukan sosialisasi.
"Bila perlu buat selebaran ataupun famplet yang berisi larangan pembakaran lahan," tukasnya.
Selain itu, Danrem juga memerintahkan agar kanal ataupun embung air yang sudah ada harus dilakukan pengecekan secara berkala. Sehingga tidak terjadi penyumbatan atau pendangkalan.
"Kanal yang sudah dibangun itu harus dicek ulang. Jangan sampai kanal yang terkena banjir sudah hilang. Kemarau datang ya kebakaran lagi," tambahnya.
Pewarta: Netty Mindrayani/Vera Lusiana
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016