Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie mengajak umat Islam untuk membantu program pemerintah melakukan pengentasan kemiskinan. "Pemerintah membutuhkan ormas untuk membantu program pengentasaan kemiskinan, termasuk mengajak Lembaga Dakhwah Islam Indonesia (LDII)," katanya, ketika membuka Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Jakarta, Selasa. Ia menyebutkan, angka rumah tangga miskin di Indonesia mencapai 19,1 juta keluarga. "Jika dalam satu keluarga diasumsikan berjumlah empat orang maka lebih dari 60 juta orang Indonesia masih tergolong miskin dengan kategori sangat miskin, miskin dan hampir miskin," kata Aburizal. Untuk itu, pemerintah khususnya kantor Menko Kesra, bersungguh-sungguh melakukan pengentasan kemiskinan. "Salah satu caranya dengan memberdayakan masyarakat khususnya ormas untuk membantu program pemerintah," katanya. Anggaran bagi pengentasan kemiskinan, lanjut Aburizal Bakrie, terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2004 dialoksikan Rp18 triliun, pada 2005 Rp31 triliun, pada 2006 Rp42 triliun dan pada 2007 dialokasikan Rp51 triliun. "Bahkan pada 2008, direncanakan akan menjadi Rp56,5 triliun untuk anggaran penanggulangan kemiskinan. Pemerintah juga telah membentuk komite nasional yang akan mengkoordinasikan masalah itu," katanya. Menko Kesra menambahkan, pengentasan kemiskinan yang jadi prioritas pemerintah itu tidak cukup dilakukan dari sudut pandang ekonomi saja melainkan dari sudut pandang politik, hukum dan agama. Pemerintah mulai menerapkan paradigma baru dengan memberikan bantuan ke desa-desa tanpa melalui provinsi atau kabupaten/kota. Untuk itu, ruang partisipasi bagi masyarakat menjadi terbuka lebar termasuk bagi masyarakat miskin di mana pemerintah akan menciptakan lapangan pekerjaan misalnya untuk membangun sarana dan prasarana seperti jalan di desa. Menko Kesra juga menambahkan, biaya yang dikeluarkan pemerintah bagi masyakarat miskin harus dipandang sebagai investasi. "Karena itu, pembangunan ke depan, harus mengarah pada pembangunan pada manusia dan bukan pembangunan ekonomi," katanya. Sementara itu, Ketua Umum LDII Abdullah Syam mengatakan, selama delapan tahun LDII memgembangkan usaha bersama, saat ini telah tercatat 250 unit usaha bersama yang dikelola LDII dengan modal Rp18 miliar. Dari usaha itu, katanya, sisa hasil usaha mencapai Rp1,3 miliar atau sekitar Rp6,34 juta untuk per unit usaha. "Potensi ini bermanfaat untuk mewujudkan ekonomi syariah dalam upaya mendorong meningkatkan ekonomi rakyat, ujar Abdullah.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007