Dalam siaran pers, dikatakan, Skylar menghabiskan waktu setahun lebih untuk memberikan efek visual meski film yang telah rampung Oktober lalu itu tidak didominasi teknik Computer Generated Imagery (CGI).
"Kami tidak mau main-main dalam membangun dramatisasi melalui visual effect yang ditampilkan," kata Sarjono Sutrisno, produser eksekutif Skylar Pictures dan Skylar Comics.
Terlebih lagi, penonton Indonesia telah terbiasa menonton film pahlawan super yang diadaptasi dari penerbit komik AS Marvel dan DC Comics dengan efek visual yang mutakhir.
"Valentine" adalah film mengenai perempuan pahlawan super, diperankan oleh Estelle Linden, yang didominasi aksi laga di kota imajiner Batavia City.
Demi mewujudkan ekspektasi penonton, Skylar juga menggandeng animator Indonesia yang selama ini berkiprah di luar negeri mengerjakan proyek film milik rumah produksi asing.
Skylar berencana memutar film "Valentine" di luar negeri, baru kemudian di Tanah Air yang diperkirakan pada Desember 2016. Strategi ini diharapkan bisa memperluas pasar film.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016