Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan mengendalikan harga beras kualitas premium melalui impor beras sebanyak 200.000 ton yang dilakukan oleh Bulog dengan mekanisme penunjukan langsung perusahaan swasta, kata Deputi Menteri Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan, Bayu Krisnamurthi.
"Kenaikan harga terjadi hampir di semua mutu, IR64-III dan kualitas bagus. Dalam konteks inflasi, ternyata itu tidak cukup hanya diturunkan pada beras kualitas rendah," ujarnya di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, penunjukkan langsung dilakukan untuk memastikan beras impor dapat diperoleh secara cepat, mengingat melalui kesepakatan antar-pemerintah, Thailand hanya sanggup menjual 200.000 ton.
"Impor ini ditujuan untuk menciptakan harga yang bisa terjangkau oleh masyarakat, kita sadar ada
timing panen yang juga jadi faktor pertimbangan. Ini memang situasi yang tidak sederhana," ujarnya.
Saat ini, menurut dia, hasil panen jumlahnya masih sangat kecil dan baru pada akhir Maret atau awal April panen raya dimulai.
"Kalau saat panen hasilnya besar dan impornya juga banyak itu akan menjatuhkan harga, kita juga tidak inginkan itu. Kita akan lihat seberapa besar panen yang dihasilkan," katanya menjelaskan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007