Untuk jenis tile atau ubin banyak dibutuhkan untuk pembangunan properti, seperti pada program sejuta rumah yang dicanangkan oleh Pemerintah.”

Jakarta (ANTARA News) - Sejak Januari 2016, nilai penjualan keramik mengalami kenaikan sebesar 15-20 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Demikian disampaikan Menteri Perindustrian dalam sambutannya yang dibacakan Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kemenperin Harjanto pada pembukaan Pameran Keramika 2016 di Jakarta, Kamis.

“Untuk jenis tile atau ubin banyak dibutuhkan untuk pembangunan properti, seperti pada program sejuta rumah yang dicanangkan oleh Pemerintah,” kata Harjanto melalui siaran pers di Jakarta, Kamis.

Di samping itu, menurut Harjanto, industri keramik nasional dalam jangka panjang masih cukup prospektif seiring pertumbuhan pasar dalam negeri yang terus membaik.

Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan konsumsi keramik perkapita yang masih sekitar 2 meter persegi, sedangkan negara-negara ASEAN lainnya sudah di atas 3 meter persegi.

Dengan didukung jumlah penduduk mencapai 254,9 juta jiwa serta prospek pembangunan properti dan konstruksi yang terus berkembang, Harjanto meminta kepada pelaku industri keramik nasional agar memanfaatkan peluang pasar tersebut.

“Selain dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, industri keramik kita juga harus mampu memperluas ke pasar ekspor dengan produk yang berkualitas dan berdaya saing,” ujarnya.

Pada 2015, produksi industri keramik nasional sebesar 350 juta meter persegi, di mana sebanyak 87 persen diserap pasar lokal dan sisanya 13persen di ekspor.

Harjanto menyampaikan, industri keramik di Indonesia telah berkembang dengan baik selama lebih dari 30 tahun dan merupakan salah satu sektor unggulan dengan dukungan ketersediaan bahan baku yang melimpah.

Bahkan, tambahnya, kualitas dan desain pada produk industri keramik nasional yang meliputi ubin (tile), saniter, perangkat rumah tangga (tableware), dan genteng sudah semakin baik sesuai kebutuhan pasar saat ini.

Alhasil, sektor ini memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung pembangunan nasional melalui penyediaan kebutuhan domestik, perolehan devisa dan penyerapan tenaga kerja.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016