Karena rencana pembangunan kolam raksasa tersebut harus sesuai dengan tata ruang yang ada dan saat ini berkasnya sudah ada di Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta masih dalam proses pembahasan

Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menargetkan pembangunan Kolam Retensi Cieunteung, di Kabupaten Bandung bisa selesai pada tahun 2017 dan saat ini sedang dilakukan pembebasan lahan untuk pelaksanaan proyek tersebut.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa di Bandung, Kamis, mengatakan pembangunan Kolam Retensi Cieunteung memang sudah sangat mendesak dan berbagai upaya tengah dilakukan demi mempercepat proses pembangunan infrastruktur tersebut.

"Kemudian sesuai dengan arahan Pak Gubernur saya langsung menindaklanjuti rencana pembangunan Kolam Retensi Cieunteung karena ini sangat mendesak agar banjir Bandung Selatan tidak selalu terulang," kata Iwa.

Menurut dia, langkah pertama yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat terkait pembangunan kolam retensi tersebut adalah mempercepat proses pembahasan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bandung.

"Karena rencana pembangunan kolam raksasa tersebut harus sesuai dengan tata ruang yang ada dan saat ini berkasnya sudah ada di Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta masih dalam proses pembahasan," kata dia.

Ia mengatakan, penetapan lokasi pembangunan Kolam Retensi Cieunteung sudah ditandatangani Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan kemudian saat ini di lapangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum sedang melakukan pembebasan lahan.

"Untuk luas lahahnnya mencapai sembilan hektare. Proses pembebasan sudah lanjut, proses kontruksi bisa dilakukan juga tahun ini oleh Kementerian PUPR. Karena anggarannya sudah ada," katanya.

Ketika ditanya tentang berapa jumlah anggaran yang dialokasikan tahun ini, Iwa belum bisa menjelaskannya secara rinci karena sedang dilakukan penghitungan kembali.

"Tapi diperkirakan mencapai ratusan miliar. Untuk kontruksi sudah dihitung, feasibility studies (studi kelayakan) juga sudah ada. Nanti dikonsultasikan lebih lanjut dengan BBWS," katanya.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016