New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lain di perdagangan New York, Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve alias The Fed mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan kebijakan moneter dua hari The Fed, Rabu, para pejabat The Fed mengatakan, mereka memutuskan untuk mempertahankan kisaran target untuk suku bunga federal funds pada 0,25 persen hingga 0,5 persen, mencatat perkembangan ekonomi dan keuangan global terus menimbulkan risiko-risiko terhadap ekonomi AS.

"Dalam menentukan waktu dan ukuran penyesuaian kisaran target suku bunga federal funds mendatang, bank sentral akan menilai realisasi dan ekspektasi kondisi-kondisi ekonomi relatif terhadap tujuan maksimal lapangan pekerjaan dan inflasi dua persen," menurut pernyataan itu.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,83 persen menjadi 95,829 pada akhir perdagangan.

Di sisi ekonomi, Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk semua konsumen perkotaan menurun 0,2 persen pada Februari dalam basis disesuaikan secara musiman, setara dengan perkiraan pasar, menurut Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat.

Sementara itu, housing starts (rumah yang baru dibangun) miliki pribadi pada Februari berada di tingkat tahunan disesuaikan secara musiman 1,178 juta unit, 5,2 persen di atas estimasi Januari yang direvisi, kata Departemen Perdagangan Amerika Serikat, Rabu.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1183 dolar dari 1,1105 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4230 dolar dari 1,4143 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7526 dolar dari 0,7447 dolar.

Dolar dibeli 112,91 yen Jepang, lebih rendah dari 113,13 yen pada sesi sebelumnya. Dolar turun menjadi 0,9873 franc Swiss dari 0,9880 franc Swiss, dan beringsut naik ke 1,3362 dolar Kanada dari 1,3270 dolar Kanada.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016