Lembaga Sensor Film di daerah diharapkan dapat menjaga nilai budaya dan kearifan lokal,"

Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Sensor Film Indonesia akan hadir di daerah dengan membentuk cabang agar mereka dapat melayani sensor film dengan cepat.

"Lembaga Sensor Film di daerah diharapkan dapat menjaga nilai budaya dan kearifan lokal," kata Ketua Lembaga Sensor Film Ahmad Yani Basuki saat konferensi pers 100 Tahun Lembaga Sensor Film Indonesia, Jakarta, Rabu.

Program itu diluncurkan sebagai salah satu peringatan 100 Tahun Lembaga Sensor Indonesia.

Sampai saat ini ada empat daerah yang akan didirikan Lembaga Sensor Film, namun dia belum menyebutkan daerah mana saja.

Menurut dia, daerah yang dianggap perlu memiliki lembaga sensor adalah Bali, Makassar, dan beberapa daerah di Pulau Jawa seperti Jawa Barat atau Yogyakarta.

Ia mengatakan pihaknya perlu mendata dan mempelajari jumlah rumah produksi, penyiaran melalui televisi dan kegiatan pembuatan film di daerah yang akan didirikan Lembaga Sensor Film.

Ahmad Yani berharap pemerintah daerah dan juga dinas kebudayaan bekerja sama agar dibentuknya lembaga sensor tersebut.

Selain pebentukan lembaga sensor film di daerah, rangkaian acara sepanjang tahun 2016 ini digelar LSF untuk memperingati 100 Tahun Sensor Film Indonesia yang jatuh pada tanggal 18 Maret.

Di antaranya adalah penulisan tentang 100 tahun sensor film oleh para bloger di 10 kota mulai dari April sampai Mei 2016.

Diskusi dan loka karya mulai Juni hingga Agustus 2016, serta pemutaran film berkualitas dari masa ke masa pada September 2016.

Adapun puncak acara yang merupakan peluncuran dan bedah buku Bunga Rampai 100 Tahun Sensor Film Indonesia dan pameran hasil karya yang direncanakan pada 28 Oktober 2016.

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016