Sistem aplikasi hasil kerjasama Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) KJRI Jeddah dengan Telkom Indonesia ini telah dirilis Menag Lukman Hakim Saifuddin di Jeddah pada Kamis (10/3) lalu.
“Saya senang dengan inovasi yang dilakukan rekan-rekan di KUHI dalam memantau para petugas di lapangan yang pada akhirnya dapat memperbaiki pelayanan kita kepada jamaah haji Indonesia,” kata Menag setibanya di Jakarta dari kunjungan kerja di Arab Saudi, Rabu.
Menurut Menag, sistem ini merupakan pengembangan dari SMS Center yang diresmikan tahun lalu. Sistem komunikasi ini mempunyai kemampuan yang sangat diperlukan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) saat operasional, yaitu: kemampuan memetakan tugas, tanggung jawab dan lokasi petugas secara sistematis dan komprehensif, kemampuan mengendalikan dan mengkoordinasi dari posko, dan menampilkan dan monitoring posisi dan lokasi riil petugas lapangan berbasis GPS dan Google Maps.
“Sistem yang ada sekarang ini dengan kemampuan tiga besar tadi diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja para petugas di lapangan,” jelasnya melalui siaran pers Kemenag.
Terkait fungsi pemetaan, sistem ini akan lebih mengefisienkan waktu kerja dan memudahkan koordinasi. Sistem ini memetakan struktur PPIH menjadi 9 level, mulai dari Amirul Hajj, penanggung jawab, koordinator (Dubes), koordinator harian (Konjen), Ketua PPIH, para Kabid dan Kadaker, hingga kasi dan kasektor, serta korwil.
Fungsi pengendalian aktivitas akan memberikan kemudahan dalam distribusi informasi karena memungkinkan pengiriman secara bersamaan ke seluruh petugas haji atau kelompok tertentu sesuai bidang tugas.
Selain itu, aplikasi ini juga dapat secara otomatis menerima dan mengkompilasi informasi dan laporan aktivitas petugas haji. Termasuk juga mengirim permintaan khusus ke dan dari petugas tertentu, sekaligus memantau perkembangannya.
Adapun terkait fungsi pemantauan, sistem informasi ini dapat memantau posisi petugas saat melakukan absensi, masuk dan pulang. SISKOPAHAT juga dapat memantau posisi seluruh petugas secara real time dan pencarian posisi real time maupun historical position petugas selama jam kerja (24 jam terakhir).
Menurut Menag, inovasi semacam ini harus didukung. Selain sejalan dengan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama (inovatif), sistem ini juga didukung aplikasi yang dapat mengefisienkan pelaksanaan tugas.
Menandai peluncurannya, Menag mencoba sistem komunikasi yang akan digunakan para petugas haji pada musim haji tahun ini.
“Diinstruksikan kepada seluruh petugas yang ada di lapangan agar segera mengecek kembali perintah yang diberikan tadi pagi jam 8 dan melaporkannya,” tulis Menag dalam simulasi yang dipandu oleh petugas dari KUHI dan teknisi dari PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) Arab Saudi, Kamis (10/3).
Instruksi yang disampaikan Menag, masuk dalam inbox para petugas, baik Jeddah, Madinah, maupun Makkah. Hal ini terlihat dari layar yang terpampang di aula serbaguna KUHI. Di saat yang sama, termonitor di papan indikator keberadaan para petugas di lapangan.
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016