Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri (Menlu), Hassan Wirajuda, mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia mengharapkan situasi politik dan keamanan di Timor Leste (Timor Timur) kembali normal, sehingga negara itu dapat melaksanakan dua agenda penting, yakni pemilihan presiden dan anggota legislatif dalam beberapa bulan mendatang.
"Sebagai negara tetangga, kita ingin negara Timor Leste yang aman dan damai, karena itu kita berharap mereka mampu menyelesaikan pesoalannya," katanya, usai mendampingi Presiden Susilo bambang Yudhoyono menerima Menlu Australia, Alexander Downer, di Jakarta, Selasa.
Meski masalah Timor Leste tidak dibicarakan secara khusus dalam pertemuan Yudhoyono-Downer, Wirajuda mengemukakan, namun Indonesia dan Australia prihatin dengan perkembangan situasi di negara tersebut.
Australia, menurut dia, memiliki pasukan perdamaian di Timor Leste atas mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Tentu, Australia punya kebijakan yang disetujui oleh pemerintah Timor Leste, termasuk upaya mereka menangkap Mayor Alfredo Reinaldo," ujarnya.
Selain itu, ia mengemukakan, ada reaksi dan demonstrasi di Dili, ibukota Timor Leste, atas upaya penangkapan pimpinan pemberontak tersebut.
Menanggapi tindakan aparat Australia dalam penyergapan terhadap tempat persembuyian Alfredo hingga menimbulkan empat orang tewas, Wirajuda, menegaskan bahwa Indonesia, tidak ingin mencampuri masalah itu, karena lebih pada masalah dalam negeri Timor Leste dan hubungan kerja sama dengan Australia.
Indonesia hanya memenuhi permintaan resmi Pemerintah Timor Leste untuk menutup pintu perbatasan kedua negara, agar tidak menimbulkan masalah di wilayah RI, demikian Hassan Wirajuda. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007