Pekanbaru (ANTARA News) - Keberadaan titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau berkurang drastis setelah hujan mengguyur sejumlah daerah itu.
Kepala Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Rabu mengatakan berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua pukul 16.00 WIB terpantau satu titik panas di Riau.
"Berkurangnya titik panas bisa disebabkan sejumlah faktor seperti hujan dan proses pemadaman yang terus dilakukan oleh petugas di lapangan," katanya.
Ia mengatakan hujan ringan hingga sedang terjadi di Riau bagian tengah, barat dan selatan pada hari ini sehingga membantu mengurangi titik panas. Dari pantauan Antara, di Pekanbaru sendiri hujan sempat terjadi pada sore hari dengan intensitas yang cukup ringan.
Keberadaan titik panas di Riau terpantau berkurang pada hari ini. Pada Kamis lalu (10/3) terpantau 11 titik panas yang tersebar di tujuh kabupaten kota di Riau. Sementara pada Jumat pagi tadi, titik panas terus berkurang hingga menyisakan dua titik sebelum dipastikan Nihil pada sore hari.
Keberadaan titik panas di Riau berkurang drastis dibandingkan pada Selasa lalu (15/3) yang sempat mencapai 31 titik. Terdapat tiga kabupaten dengan jumlah titik panas terbanyak di Riau, yakni Kepulauan Meranti dengan 11 titik, Bengkalis sembilan titik dan Pelalawan tujuh titik. Sementara itu, empat titik panas lainnya terdeteksi di Indragiri Hilir dengan dua titik dan Siak serta Rokan Hilir masing-masing satu titik panas.
Dijelaskan Sugarin, dari 31 titik panas yang terpantau, 10 diantaranya dipastikan sebagai titik api atau mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
Pemerintah Provinsi Riau melalu Satuan Tugas Kebakaran Lahan dan Hutan (Satgas Karlahut) terus berupaya menanggulangi dan mencegah meluasnya bencana kebakaran di wilayah tersebut. Pada Rabu ini Satgas Karlahut mengerahkan sebanyak 1.150 personil gabungan untuk mengatasi bencana kebakaran yang terjadi di wilayah tersebut.
Komandan Resor Militer 031/WB Brigjen TNI Nurendi mengatakan upaya tersebut merupakan sinergitas antara semua pihak antara TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Polisi Kehutanan untuk mengatasi dan mencegah meluasnya kebakaran lahan dan hutan.
Danrem yang juga bertugas sebagai Komandan Satgas Karlahut Riau mengatakan seluruh personil yang disiapkan tersebut akan memperkuat ribuan personil yang telah berada di lapangan terlebih dahulu.
Ia menjelaskan nantinya seluruh personil tersebut siap untuk dikirim ke seluruh wilayah Riau yang membutuhkan tambahan kekuatan dalam menanggulangi kebakaran di Riau.
"Ribuan personil ini belum semua, yang sudah tergelar tidak kita tarik. Yang ada saat ini nantinya siap gerak ke wilayah Riau," tegasnya.
Menurut Nurendi, saat ini telah ada sebanyak enam satuan setingkat kompi (SSK) yang terdiri dari empat SSK TNI AD, satu SSK Polri dan satu SSK TNI AL yang terus berusaha mencegah meluasnya Karlahut di Riau.
Pewarta: Fazar Muhardi dan Anggi Romadhoni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016