Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun di Jakarta, Rabu, mengatakan program tambah daya gratis itu dilakukan setelah selesainya pencocokan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) untuk rumah tangga miskin daya 900 VA.
"Progam ini sebagai bagian dari upaya mempercepat proses pemberian subsidi tepat sasaran bagi konsumen rumah tangga dengan daya 900 VA yang ingin naik daya menjadi 1.300 VA," katanya.
Menurut dia, program subsidi tepat sasaran itu sesuai surat penugasan Menteri ESDM No 7294/20/MEM.L/2015 tertanggal 30 September 2015 yang menyebutkan, subsidi listrik tahun berjalan 2016 dialokasikan sebesar Rp38,39 triliun dengan kebijakan pemberian subsidi listrik bagi 24,7 juta pelanggan rumah tangga miskin dan rentan miskin sesuai data TNP2K.
Benny mengatakan, biaya tambah daya yang digratiskan adalah biaya penyambungannya.
"Bagi konsumen listrik pascabayar tetap ada biaya penyesuaian jaminan langganan, sedangkan bagi konsumen prabayar cukup membayar token perdana saja," ujarnya.
Ia melanjutkan, lewat penambahan daya itu, maka konsumen bisa lebih bebas dan nyaman dalam menggunakan listrik untuk berbagai kebutuhan.
Benny juga mengatakan, bagi konsumen bisnis dan industri dengan daya 100-200 kVA, PLN memberikan keringanan diskon biaya penyambungan sebesar 20 persen dari tarif yang ditetapkan pemerintah.
"Ini berlaku khusus untuk permintaan sambungan baru dan penambahan daya konsumen bisnis dan industri yang ingin memiliki daya 100 hingga 200 kVA," ujarnya.
Menurut dia, kebijakan itu ditempuh mengingat sebagian besar konsumen bisnis dan industri merupakan jenis usaha pemula yang secara aktif mampu menggerakkan perekonomian.
"Dengan demikian, program ini akan menggerakkan dunia usaha lewat keringanan di sisi penyediaan listriknya," katanya.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016