Peshawar (ANTARA News) - Sedikitnya lima belas orang tewas akibat ledakan bom di bus pengangkut pegawai pemerintah di Peshawar, kota bergolak di perbatasan Pakistan baratlaut, Rabu, kata pejabat.

Serangan itu terjadi di jalan utama setelah bus tersebut menjemput karyawan pemerintah dari distrik sekitar Peshawar dan mengangkut mereka untuk bekerja di kota itu.

Perwira utama polisi Mohammad Kashif mengatakan 15 orang tewas dan 35 lagi luka-luka. Pejabat rumah sakit mengatakan korban tewas kemungkinan bertambah.

Serangan itu terjadi di daerah tempat pasukan keamanan Pakistan meningkatkan tekanan terhadap Taliban dan kelompok garis keras lain di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan tersebut.

Peristiwa itu terjadi menyusul pembantaian 134 anak-anak di sekolah kelolaan militer di Peshawar pada Desember 2014.

Petugas satuan penjinak bom mengatakan 10 kilogram bahan peledak ditempatkan di bus itu dan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan.

"Terlalu dini berpendapat tentang sifat ledakan itu tapi tampaknya bahan peledak ditempatkan di dalam bus," kata Kashif, "Ada 40-50 orang di dalam bus tersebut."

Sebanyak 35 orang terluka dibawa ke rumah sakit utama di Peshawar, Lady Reading, kata juru bicara rumah sakit Jamil Shah.

"Darurat telah dinyatakan dan semua dokter telah dipanggil untuk menangani trauma," katanya. Banyak dari mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis dan angka kematian bisa meningkat, katanya.

Serangan telah menurun sejak tindakan keras pemerintah setelah serangan sekolah 2014 dan Taliban telah ditekan ke dalam bagian kecil wilayah. Namun, kelompok milisi tetap mampu melancarkan serangan sporadis terhadap pasukan keamanan dan warga.

Dua karyawan Pakistan dari konsulat Amerika Serikat di Peshawar dan beberapa tentara tewas oleh bom saat misi pemberantasan narkoba pada awal bulan ini, demikian seperti dikutip dari Reuters.

(Uu.M052)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016