Sentimen pasar global yang relatif masih memperlihat perlambatan membayangi laju IHSG

Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu dibuka turun tipis sebesar 1,17 poin mengantisipasi hasil kebijakan suku bunga bank sentral AS.

IHSG BEI dibuka turun 1,17 poin atau 0,02 persen menjadi 4.848,60. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 0,61 poin (0,10 persen) menjadi 845,48.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa indeks BEI kembali mengalami penurunan di tengah antisipasi investor saham terhadap pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) terkait kebijakan suku bunga.

"Pelaku pasar kembali mengambil posisi aksi jual seraya menanti hasil pertemuan FOMC," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, penilaian negatif Bank Dunia terhadap outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,1 persen turut menjadi salah satu yang memicu sebagian investor saham di dalam negeri menahan transaksi beli sehingga IHSG bergerak di area negatif.

Kendati demikian, menurut dia, nilai tukar rupiah yang kembali bergerak di area positif terhadap dolar AS di pasar valas domestik serta rilis neraca perdagangan Indonesia periode Februari yang mencatatkan surplus 1,14 miliar dolar AS masih dinilai positif oleh sebagian pelaku pasar saham sehingga menahan tekanan IHSG lebih dalam.

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan bahwa sebagian pelaku pasar saham di dalam negeri juga dibayangi fluktuasi harga minyak dunia yang sempat terkoreksi, situasi kembali memberi kekhawatiran bagi perekonomian global secara umum.

"Sentimen pasar global yang relatif masih memperlihat perlambatan membayangi laju IHSG," katanya

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng naik 17,63 poin (0,09 persen) ke level 20.306,40, dan indeks Nikkei melemah 84,57 poin (0,49 persen) ke level 17.032,50, Straits Times menguat 4,63 poin (0,16 persen) ke posisi 2.844,05.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016