"Sehubungan dengan terjadinya aktivitas saham diluar kebiasaan atas saham WINS itu perlu disampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham itu," papar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Irvan Susandy dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan data perdagangan efek BEI, tercatat harga saham WINS Selasa (15/3) berada di posisi Rp227 per lembar saham naik 14,07 persen.
Ia menyampaikan bahwa investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perseroan atas permintaan konfirmasi Bursa. Investor juga diminta untuk mencermati kinerja perseroan dan keterbukaan informasinya.
Selain itu, lanjut dia, investor juga diharapkan untuk mengkaji kembali rencana aksi korporasi WINS jika belum mendapat persetujuan RUPS. Dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul dikemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
"Namun demikian, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," kata Irvan Susandy.
Sebelumnya, Investor Relations WINS, Ms Pek Swan Layanto menyampaikan bahwa Group Wintermar telah menerima SMS Steady, kapal Anchor Handling Tug (AHT) terbaru buatan Indonesia dengan 4400 BHP.
"Kapal itu disewakan kepada suatu perusahaan minyak dan gas multinasional yang bekerja di area Natuna dengan kontrak selama lima tahun. Kapal tersebut didanai melalui kombinasi kas internal dan pinjaman dari bank asing," katanya.
Di Indonesia, ia mengemukakan bahwa terdapat optimisme karena beberapa proyek pengembangan yang ditunda sejak 2014 terlihat sudah mulai beraktivitas kembali. SKK Migas dan Pertamina telah mengindikasikan adanya peningkatan pengeluaran sektor hulu di 2016 dibandingkan 2015, dengan proyeksi untuk menghasilkan minyak dalam periode 2018-2019 yang mendorong aktivitas.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016