Pelaku sudah kita amankan, dari pengakuannya memang karena sakit hati setelah cintanya ditolak, selain itu pelaku juga cemburu karena korban sedang dekat dengan orang lain."
Kuala Pembuang, Kalteng (ANTARA News) - Rahmat (22), warga Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah membunuh Devi Novita Sari (19) yang bekerja sebagai baby sitter, karena cintanya ditolak.
"Karena cintanya ditolak, maka Rahmat menjadi marah dan nekat menusuk korban hingga tewas," kata Kasat Reskrim Polres Seruyan AKP Triyo Sugiyono di Kuala Pembuang, Selasa.
Ia menjelaskan, kronologis terbunuhnya gadis perantau asal Pulau Jawa tersebut, terjadi pada Senin (14/3) sekitar pukul 07.00 WIB di perumahan staf PT Rimba Harapan Sakti (RHS) Desa Pematang Limau, Kecamatan Seruyan Hilir.
Saat itu, Rahmat yang bekerja sebagai karyawan perusahaan perkebunan sawit PT RHS mendatangi Novi yang sehari-hari bekerja sebagai baby sitter atau pengasuh bayi yang merupakan anak dari salah salah satu karyawan tempat Rahmat bekerja.
"Pagi itu Rahmat mendatangi Novi di perumahan staff tempat ia mengasuh bayi, dengan maksud mengutarakan rasa cintanya pada Novi," katanya.
Meski sudah lama saling kenal, namun tidak membuat Novi menerima perasaan cinta Rahmat begitu saja. Hal itulah yang kemudian membuat Rahmat menjadi marah hingga terjadilah pertengkaran antara keduanya.
"Setelah terjadi pertengkaran, lalu Rahmat mengeluarkan pisau yang sudah ia siapkan dari dalam saku celana dan menusuk korban hingga tewas," katanya.
Usai menghujamkan tusukan ke sekujur tubuh korban, Rahmat kemudian melarikan diri ke perkebunan dekat tempat kejadian, namun usahanya tersebut gagal setelah peristiwa pembunuhan diketahui oleh petugas keamanan perusahaan yang sempat mendengar teriakan minta tolong dari korban sebelum tewas.
"Sebelum tewas, petugas keamanan perusahaan sempat mendengar teriakan minta tolong, dan mendatangi tempat kejadian yang sudah penuh dengan darah, lalu petugas ini meminta pertolongan pada yang lain, dan berhasil mengepung pelaku yang saat itu mencoba melarikan diri ke perkebunan," katanya.
Sementara korban yang ditemukan sudah tidak bernyawa lagi tergeletak di lantai dengan tubuh penuh darah kemudian dibawa ke klinik perusahaan. Dari hasil visum ditemukan sekitar 51 mata luka akibat tusukan benda tajam milik pelaku.
"Pelaku sudah kita amankan, dari pengakuannya memang karena sakit hati setelah cintanya ditolak, selain itu pelaku juga cemburu karena korban sedang dekat dengan orang lain," katanya.
Pewarta: Fahrian Adriannoor
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016