"Penelitian ini selain untuk menggali data baru mengenai manusia, hewan, maupun artefak purba, juga menentukan luasannya yang sampai saat ini masih belum diketahui," kata Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta Siswanto, Selasa.
Ia mengatakan bahwa sebenarnya penelitian sudah direncanakan sejak beberapa tahun terakhir dan pengambilan data mengenai fosil manusia purba dan artefak sudah sempat dilakukan.
"Meski sebelumnya sudah sempat diteliti namun sampai sekarang masih belum diketahui berapa luasannya, karena data terus bertambah. Sampai saat ini ukurannya sekitar 6x7 kilometer," katanya.
Siswanto menuturkan temuan situs yang berada di tengah hutan itu sangat penting, karenanya Balai Arkeologi Yogyakarta akan membentuk tim pelestari.
"Guna menjaga keamanan situs tersebut dari orang-orang yang tak bertanggungjawab. Sekaligus juga membangun sebuah museum di sekitarnya," katanya.
"Museum situs purba Semedo saat ini masih dalam proses," katanya.
Selain meneliti situs Semedo di Tegal, Balai Arkeologi Yogyakarta juga sedang meneliti situs purbakala yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Penelitian tersebut diantaranya situs Patiayam di Kudus, Jawa Tengah, temuan di Trenggalek, Jawa Timur dan juga di Banyuwangi, Jawa Timur. Masih banyak temuan," katanya.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016