Sukabumi (ANTARA News) - Sedikitnya 200 rumah di beberapa kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terendam banjir akibat meluapnya sungai yang berada di sekitar permukiman warga.

Ratusan rumah tersebut tersebar di beberapa kecamatan, seperti Nyalindung, Purabaya, Jampangtengah, Cisaat, dan Sukaraja, kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo kepada Antara di Sukabumi, Senin.

Menurut dia, bencana banjir tersebut terjadi sejak Jumat (11/3) hingga saat ini, meskipun di beberapa kecamatan air sudah mulai surut.

Ketinggian air yang merendam rumah warga tersebut mulai dari setinggi betis orang dewasa hingga 1 meter. Pada peristiwa ini tidak ada warga yang menjadi korban jiwa.

Tidak hanya merendam rumah warga, bencana banjir juga merendam puluhan hektare lahan pertanian, baik yang baru tanam maupun ada yang sudah hampir panen.

Menyinggung total kerugian, dia mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendataan karena untuk menghitung jumlahnya perlu ada analisis dari instansi terkait lainnya, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi.

"Akibat bencana banjir ini, ada tujuh jembatan penghubung desa dan kampung yang rusak dan hanyut diterjang air sungai yang meluap. Maka dari itu, untuk penanggulangannya kami berkoordinasi dengan dinas terkait," tambahnya.

Persoalan banjir, kata Usman, tidak hanya disebabkan oleh faktor alam semata, tetapi ada juga akibat ulah manusia, seperti belum sadarnya membuang sampah ke tempatnya, apalagi warga yang tinggal di bantaran sungai masih sering membuang sampah rumah tangga ke sungai sehingga saat hujan turun dan debit air meningkat saluran air tersendat.

"Belum lagi, banjir tersebut akibat makin sempitnya saluran air sungai karena banyaknya warga yang membangun bangunan di bantaran sungai," katanya.

Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada warga agar selalu menjaga kondisi wilayahnya masing-masing seperti tidak membuang sampah sembarangan dan tidak menebang pohon.

"Di sisi lain, untuk bantuan sudah mulai kami salurkan," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016