IHSG BEI dibuka naik 25,25 poin atau 0,52 persen menjadi 4.839,03. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 0,77 persen menjadi 845,09.
"Sentimen dari dalam negeri mengenai adanya potensi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) menjadi salah satu faktor yang menopang IHSG BEI," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo di Jakarta, Senin.
Menurut dia, Bank Indonesia berpeluang untuk kembali menurunkan BI rate seiring dengan poyeksi laju inflasi yang terkendali pada 2016 ini. Disisi lain, The Fed juga sepertinya akan menunda kenaikan tingkat suku bunga acuannya (Fed fund rate) pada Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada tanggal 15-16 Maret 2016 nanti.
Selain itu, lanjut dia, sentimen positif masih akan menyelimuti bursa saham domestik menyusul akan mkembali dikluncurkannya Paket Kebijakan XI yang akan diumumkan dalam waktu dekat.
"Meski sentimen positif berasal dari suku bunga, saham-saham perbankan tidak serta merta menjadi pilihan utama sebagian pelaku pasar, saham-saham otomotif dan properti yang diperkirakan memperoleh sentimen positif dari penurunan BI rate," katanya.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa harga komoditas minyak yang cukup stabil mempengaruhi pola pergerakan IHSG di tengah penantian rilis data ekonomi domestik.
Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Senin (14/3) pagi ini, berada di level 38,38 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 40,42 dolar AS per barel.
"Secara teknikal, laju IHSG BEI dalam jangka pendek masih berada dalam tren positif menuju level 4.855 poin," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng naik 191,97 poin (0,95 persen) ke level 20.391,06, dan indeks Nikkei menguat 329,03 poin (1,94 persen) ke level 17.267,90, Straits Times menguat 28,81 poin (0,99 persen) ke posisi 2.856,41.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016