Jakarta (ANTARA News)- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi melemah tipis menjadi Rp9.203/9.210 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya pada posisi Rp9.200/9.255 atau turun tiga poin. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Selasa, mengatakan, pelaku lokal masih berspekulasi membeli dolar AS dalam jumlah relatif kecil, namun menekan mata uang lokal itu kembali terkoreksi. Penyebab utama rupiah kembali terkoreksi, karena pelaku asing masih membeli dolar AS dan melepas yen, katanya. Dolar AS, menurut dia berlanjut menguat terhadap yen yang mengimbas pasar domestik khususnya rupiah, meski koreksi harga terhadap rupiah tidak begitu signifikan. Aksi lepas yen itu, terutama disebabkan pasar saham Jepang mengalami kenaikan, setelah beberapa hari terpuruk, katanya. Ia mengatakan tekanan terhadap rupiah agak tertahan setelah Bank Indonesia (BI) masuk pasar mengantisipasi tekanan terhadap rupiah yang kian meningkat. Karena itu, koreksi harga terhadap rupiah di pasar domestik relatif kecil, ujarnya. Dolar AS terhadap yen menguat menjadi 116,24 dari sebelumnya 115,60, sedangkan euro menjadi 152,25. Melihat kondisi ini, katanya, rupiah berpeluang untuk menguat pada penutupan nanti sore, setelah dua hari berturut-turut merosot tajam hingga menembus level Rp9.200 per dolar AS. Kostaman mengemukakan rupiah segera kembali ke level Rp9.200 per dolar bahkan melewatinya, karena apabila masih bertengger di level tersebut, kemungkinan mata uang lokal itu sulit kembali ke level Rp9.100 per dolar AS. Apalagi, BI memiliki cadangan devisa yang cukup besar saat ini mencapai 46 miliar dolar AS lebih, sehingga perannya di pasar uang domestik cukup besar, untuk segera memicu rupiah kembali membaik, katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007