"Rumah tersebut merupakan milik Lisnawati (35) warga RT 30/10, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit. Beruntung saat kejadian di dalam rumah yang sedang direnovasi tersebut tidak ada siapa-siapa," kata Aan ayah kandung dari pemilik rumah tersebut di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, longsor yang mengakibatkan rumah anaknya tersebut rusak terjadi sekitar pukul 20.00 WIB pascahujan reda. Tiba-tiba tebing yang berada di belakang rumah Lisnawati ambrol dan tanahnya menimbun bagian belakang rumah TKW ini. Saat kejadian dirinya sedang membaca Al-Quran di masjid yang jaraknya tidak jauh dari rumah korban.
Tapi yang dikhawatirkan ia adalah istri dan cucunya yang tinggal di rumah yang bersebelahan dengan rumah Lisnawati. Dan setelah diperiksa ternyata setengah rumah milik anaknya sudah rusak, namun untuk rumah yang ditinggali bersamanya hanya rusak pada bagian belakangnya saja.
"Anak saya masih menjadi TKW di Arab Saudi dan kontraknya tinggal satu tahun lagi. Rumah yang terkena dampak longsor tersebut tengah direnovasi," tambahnya.
Sementara, kata Ketua RT setempat, Irpan mengatakan selain dua rumah yang rusak akibat bencana ini ada beberapa rumah lainnya yang terancam tanah longsor karena berada di bawah tebing. Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan Seketaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Adjo Sardjono sudah meninjau lokasi bencana.
"Kami mengimbau kepada warga untuk selalu waspada dan jika diperlukan mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman," katanya.
Sementara, Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo mengatakan hujan deras yang melanda wilayahnya dalam sepekan terakhir ini menyebabkan terjadi bencana longsor dan banjir. Sedikitnya ada enam kecamatan yang melaporkan adanya bencana.
"Kami terus memantau dan menyebar anggota BPBD untuk menanggulangi bencana. Dilihat dari tingginya intensitas hujan ini, potensi terjadinya longsor cukup tinggi," katanya.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016