Kami mengajak masyarakat agar membawa anak-anaknya yang berusia balita untuk ditetes imunisasi,"

Lebak (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten, hingga kini belum menemukan kasus baru penyakit polio pascakejadian luar biasa (KLB) tahun 2006 sekitar 101 balita cacat permanen akibat polio.

"Kami minta warga menyukseskan PIN Polio 2016 dengan mendatangi Pos Pin, Posyandu, Puskesmas, Pembantu Puskesmas, Poskesdes, Rumah Sakit dan pos lainya yang tersebar di Terminal, Stasiun dan Pasar," kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah di Lebak, akhir pekan lalu.

Selama ini, pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio berjalan lancar hingga ke pelosok-pelosok desa terpencil, termasuk kawasan Baduy.

Petugas medis terus mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat untuk mendukung Indonesia bebas polio.

Karena itu, pihaknya meminta seluruh balita di Kabupaten Lebak tercatat 130.286 anak bisa ditetes vaksin polio.

"Kami berharap pekan depan bisa diketahui jumlah balita yang dilakukan vaksin imunisasi polio karena saat ini datanya belum keterima semua," katanya.

Menurut dia, penyebaran penyakit polio tahun 2006 pernah terjadi KLB di Kecamatan Sajira, Cipanas, Lebak Gedong dan Maja.

Mereka penderita polio itu sekitar 101 anak balita di daerah itu cacat permanen.

Namun, sejak tahun 2009 sampai 2016 tidak ditemukan kembali kasus polio tersebut.

"Kami minta seluruh balita berusia 0-59 bulan dilakukan tetes imunisasi polio," katanya.

Ia mengatakan, penyakit polio adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus yang masuk kedalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses.

Virus ini menyerang sistem saraf yang dapat menyebabkan lumpuh dalam hitungan jam dengan masa inkubasi polio dari gejala pertama berkisar 3 hingga 35 hari.

Polio menyerang tanpa mengenal usia, status sosial ekonomi, namun sekitar 50 persen menyerang anak balita usia 3 dan 5 tahun.

"Kami minta petugas medis jangan satu pun balita yang tidak dilakukan vaksin, karena mengancam masa depan mereka. Apabila, balita itu kondisinya sakit maka bisa dilakukan imunisasi polio pada bulan Juni mendatang," katanya.

Di tempat terpisah, Sekertaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak Triono Supiono mengatakan pihaknya telah menyediakan Pos Pin sebanyak 1.981 unit dan 9.700 Posyandu tersebar di 345 desa/kelurahan.

Masyarakat juga bisa dilayani di Puskesmas, Pembantu Puskesmas, Posko Kesehatan Desa (Poskesdes) rumah sakit dan pos-pos pelayanan imunisasi di tempat umum, seperti terminal, pasar, stasiun dan lokasi lainnya.

"Kami mengajak masyarakat agar membawa anak-anaknya yang berusia balita untuk ditetes imunisasi," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016