Kan bisa dimusyawarahkan. Said Amin jadi ketua, Rita jadi ketua harian dan jadi gubernur."

Balikpapan (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Aburizal Bakrie (ARB) meminta pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalimantan Timur (Kaltim) berlangsung damai, dan diharapkan tanpa voting.

"Kalau bisa tak perlu sampai voting," katanya saat pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) IX Partai Golkar Kaltim di Balikpapan, Sabtu malam.

Harapan Aburizal Bakrie dilatari sengitnya persaingan antara dua kandidat kuat, Said Amin dari Kota Samarinda dan Rita Widyasari dari Kabupaten Kutai Kartanegara.

Persaingan antarkeduanya bahkan sampai mengerahkan massa. Beberapa hari sebelum Musda Partai Golkar dibuka, pendukung kedua pihak berdatangan ke Balikpapan dan memenuhi hotel-hotel di sekitar hotel berlangsungnya kegiatan di kawasan Jalan Aji Raden Said Muhammad.

"Kan bisa dimusyawarahkan. Said Amin jadi ketua, Rita jadi ketua harian dan jadi gubernur," kata ARB disambut tawa hadirin.

Kalimat berseloroh ARB itu disambut tawa dan tepuk tangan hadirin, karena Rita Widyasari sudah setahun ini memperlihatkan niatnya untuk turut dalam bursa pencalonan Gubernur Kalimantan Timur yang akan berlangsung akhir 2016.

Rita saat ini menjabat Bupati Kutai Kartanegara dalam masa jabatan periode kedua, dan memperlihatkan minatnya mengikuti pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) Kaltim pada Februari 2017.

"Apalagi, di pusat saja kita rekonsiliasi," demikian ARB, merujuk bakal digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar.

Harapan serupa sebelumnya juga dilontarkan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Golkar Kaltim, Mahyudin.

"Said Amin itu abang saya, Rita ini adik saya. Tentu bisa lakukan pemilihan ketua ini dengan musyawarah. Dengan damai," ujar Mahyudin, yang juga Wakil Ketua Umum DPP Golkar.

Periode 2008-2009 Mahyudin pernah juga duduk di kursi Ketua DPD Golkar Kaltim menggantikan Syaukani Hassan Rais, yang juga mantan Bupati Kutai Kertanegara dan ayah Rita Widyasari.

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016