Tulangbawang Barat, Lampung (ANTARA News) - Bentrok antardua kelompok warga di Gunung Terang Kabupaten Tulangbawang Barat Provinsi Lampung, Jumat (11/3) siang, diduga dipicu perebutan lahan garapan dan jatah uang keamanan menanam singkong di hutan tanaman industri berbatasan dengan Kabupaten Way Kanan.
Bentrok antardua kelompok masyarakat itu diduga dipicu perebutan lahan kelola dan kesalahpahaman jatah uang keamanan menanam singkong di kawasan HTI yang lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Way Kanan.
Entah siapa yang memulai, terjadi keributan yang dipicu pula perebutan lahan garapan di Register 44 Gunungterang, Tulangbawang Barat. Saat itu, sekelompok warga tiba-tiba menyerang kampung warga pendatang di Dusun Trans Sakti, Gunungterang, Jumat (11/3) sekitar pukul 10.30 WIB.
Camat Gunungterang Sudiana mengatakan pemicu penyerangan tersebut diduga terkait perebutan lahan garapan di Register 44 yang saat ini diduduki warga pendatang dari luar Tulangbawang Barat.
"Untuk pelakunya belum diketahui. Diduga lima orang tewas dan satu orang terluka yang belum diketahui identitasnya," ujarnya pula.
Dia mengatakan, selain menembaki para korban, para pelaku juga membakar rumah dan sepeda motor milik warga setempat. "Ada enam sepeda motor yang ditemukan dengan kondisi terbakar di jalan, termasuk empat rumah juga hangus terbakar," kata dia lagi.
Hingga Jumat malam kondisi perkampungan di register tersebut masih mencekam. Sejumlah anggota kepolisian masih berjaga-jaga dilokasi kejadian untuk menghalangi adanya serangan balasan.
Kapolda Lampung dan Komandan Korem 043/Garuda Hitam Lampung juga telah berada di lokasi kejadian, untuk meredam dan menanganai bentrokan antarwarga itu. Namun belum diperoleh data lebih rinci dan pasti tentang jumlah korban dan penyebab bentrokan itu.
Pewarta: Budisantoso B & Raharja
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016