Jakarta (ANTARA News) - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH A Hasyim Muzadi dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso sepakat mengenai perlunya upaya untuk mengembangkan Gerakan Nasional anti Narkoba secara masif dan efektif.
Dalam pertemuan di Kantor BNN di Jakarta, Jumat, KH Hasyim dan Komjen Pol Budi Waseso sependapat bahwa peredaran dan penyalahgunaan narkoba telah menjadi ancaman serius terhadap keselamatan bangsa dan negara.
Seperti halnya terorisme dan korupsi, menurut mereka, peredaran dan penyalahgunaan narkoba sangat membahayakan masa depan generasi muda, sehingga Gerakan Nasional anti Narkoba sudah merupakan sebuah keniscayaan.
Oleh karena itu, menurut KH Hasyim, gembong-gembong narkoba di Indonesia harus segera dihukum mati tanpa pandang bulu. Mereka telah merusak generasi muda, utamanya menghancurkan umat Islam di Indonesia yang populasinya terbesar di dunia.
Sementara itu Kepala BNN mengemukakan, penduduk Indonesia pengguna narkoba di berbagai daerah pada 2015 tercatat mencapai 5,8 juta orang dan Indonesia juga merupakan pasar terbesar narkoba di ASEAN.
Apabila mereka tidak terselamatkan, menurut Komjen Budi Waseso, kecanduan narkoba akan berdampak pada kematian yang mengerikan dan tak terbayangkan, sehingga akan terjadi tragedi kemanusiaan yang tidak terkirakan.
Ia menambahkan, peredaran narkoba justru banyak menyasar daerah-daerah yang miskin, karena pada awalnya narkoba diberikan secara cuma-cuma. Para penggunanya kemudian dijadikan rantai jaringan.
Baik KH Hasyim maupun Komjen Budi Waseso sependapat bahwa masalah narkoba tidak cukup ditangani oleh BNN, tetapi harus ditanggulangi dengan gerakan rakyat semesta.
Pewarta: Aat Surya Safaat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016