Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta, Senin sore, merosot mendekati level Rp9.250 per dolar AS menjadi Rp9.237/9.240 per dolar AS dibanding penutupan akhir pekan lalu Rp9.168/9.170 per dolar AS atau melemah 69 poin. Analis Valas PT Bank Mega Tbk, Adrian, di Jakarta mengatakan pelaku lokal makin aktif membeli dolar AS, meski dolar AS merosot terhadap yen, setelah korporate Jepang aktif membeli yen. Pemburuan dolar AS oleh pelaku lokal karena mereka masih memfokuskan melemahnya pasar saham regional sehingga mata uang lokal makin terpuruk, katanya. Rupiah, menurut dia, makin tidak terkendali, bahkan isu Bank Indonesia sudah masuk pasar hampir sulit dipercayai karena mata uang lokal itu makin terpuruk. Kalau melihat isu pasar yang positip, rupiah seharusnya menguat, namun kenyataan berbeda dengan apa yang terjadi, katanya. Dolar As terhadap yen turun menjadi 115,42 dari sebelumnya 115,55 dan euro melemah jadi 152,25 dari 153,55 yen. "Kami harapkan pelaku lokal menyadari faktor positip yang muncul itu, sehingga mereka pada sesi sore bisa mengalihkan perhatian ke mata uang lokal, sehingga keterpurukan rupiah agak tertahan bahkan menguat lebih lanjut," katanya. Rupiah, menurut dia, memang merupakan mata uang yang sulit diterka pergerakannya. Besarnya faktor positif justru mata uang lokal itu terpuruk, namun apabila muncul tekanan negatif yang kuat rupiah mampu menguat meski tipis. Melemahnya rupiah hingga menembus level Rp9.200 per dolar AS dikhawatirkan akan menimbulkan ketidakpercayaan pasar, karena untuk kembali ke level Rp9.100 per dolar AS cukup berat, katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007