Untuk melawan gerilya, negara manapun di dunia ini tidak ada yang bisa menargetkan satu bulan atau dua bulan selesaiJakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan teroris kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah, makin tersudut oleh aparat gabungan TNI-Polri.
"Kita sampai hari ini sudah berhasil menggiring mereka ke lokasi yang lebih kecil, kira-kira 5 km kali 5 km," kata Luhut di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat.
Lokasi tersebut, kata Luhut, berada di satu daerah di dekat pegunungan dan aparat sudah mengidentifikasi tempat-tempat kelompok Santoso berada.
Luhut terkejut dengan kerja sama TNI-Polri yang dapat mengepung dan memperkecil cakupan pergerakan kelompok Santoso dengan cepat.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan tersebut mengatakan pemerintah berharap Santoso mau turun gunung menyerahkan diri untuk menghindari hal-hal yang tidak perlu.
Namun Luhut menekankan aparat keamanan juga sudah mempersiapkan segala sesuatu termasuk skenario terburuk yang akan terjadi.
Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era Presiden Abdurrahman Wahid tersebut mengemukakan tidak bisa menargetkan waktu untuk menangkap Santoso.
"Untuk melawan gerilya, negara manapun di dunia ini tidak ada yang bisa menargetkan satu bulan atau dua bulan selesai," katanya.
Ia menyebutkan kelompok Santoso tidak bisa terlepas dari konflik di Poso pada 1999.
Penyebaran paham radikal di kalangan masyarakat muda juga dipengaruhi oleh eksodus Poso yang berprofesi sebagai guru sehingga menyebarkan paham-paham radikal kepada murid-muridnya.
Ia juga mengemukakan bahwa perbaikan ekonomi juga harus dilakukan di Poso mengingat wilayah tersebut sebagai lahan subur dalam pertanian walaupun perikanan.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016