Peluncuran ini didaulat sebagai jawaban perusahaan atas perkembangan Internet of Things (IoT), evolusi penyedia layanan menuju jaringan 5G, dan juga meningkatkan perlindungan terhadap serangan distributed denial of service (DDoS) dan malicious payloads, serangan yang disembunyikan di dalam trafik, yang semakin masif menargetkan pengguna.
“Portofolio yang luas dari application delivery/pengiriman aplikasi yang ditawarkan oleh F5, sudah sejalan dengan salah satu prioritas utama dari enterprise dan penyedia layanan di era digital saat ini, yaitu menghubungkan orang, aplikasi, informasi, dan perangkat melalui infrastruktur hybrid yang skala bel dan cerdas," kata Emmanuel Bonnassie, Senior Vice President, APAC, F5 Networks, dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
"Perkembangan kebutuhan ini tidak hanya didorong oleh permintaan pengguna, tetapi juga didorong oleh kebutuhan dari industri vertikal seperti transportasi, kesehatan, edukasi, layanan finansial, dan bebagai sektor lainnya yang semakin ‘rakus’ dalam mengonsumsi data,” sambung dia.
VIPRION 4450 blade diklaim mampu menjawab tantangan konektivitas dan concurrency/mengelola koneksi yang terhubung secara bersamaan di era Internet of Things (IoT).
Hal tersebut dimungkinkan karena perangkat tersebut menyediakan kemampuan untuk mengelola lebih dari 1 miliar koneksi yang terhubung secara bersamaan pada satu waktu, ketika diterapkan di sebuah F5 eight-blade chassis, dan berkat fitur dua port 100GbE serta enam port 40GbE yang ditawarkan.
Sebagai tambahan, bagi penyedia layanan khususnya, blade terbaru ini mampu mempermudah proses transisi jaringan mobile dari 4G menuju 5G, serta meningkatkan kinerja elliptic curve cryptography (ECC) dan 2K keys dengan SSL.
Singkatnya, perangkat ini dapat meningkatkan kinerja jaringan agar mampu menanggulangi ledakan jumlah pelanggan dan penggunaan data, seraya mewujudkan efektivitas dari penerapan DNS, IPv6 migration dan SGi firewall di ekosistem penyedia layanan.
Sementara itu, tuntutan konektivitas yang disebabkan oleh berbagai perangkat dan juga pertumbuhan IoT, semakin membebani kinerja jaringan penyedia layanan. Menurut IDC, lebih dari 2 miliar orang diprediksi mengakses internet melalui perangkat mobile pada 2016.
VIPRION B4450 blade dan 4800 chassis menawarkan connection setup rate yang superior, mencapai 20 juta koneksi per detik (CPS), dan dapat memberikan tingkat skalabilitas yang mempermudah penyedia layanan untuk migrasi jaringan 4G menuju 5G yang menyediakan kemampuan untuk mengelola konektivitas yang dibutuhkan di jaringan 5G.
Selain konektivitas, keamanan juga masih menjadi salah satu prioritas utama dari penyedia layanan. F5 VIPRION 4450 blade mampu membedakan koneksi yang berpotensi bahaya dan koneksi yang berasal dari pengguna sebenarny.
VIPRION B4450 hardware blade akan tersedia di kuartal kedua tahun 2016.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016