"Fenomena gerhana matahari berlangsung selama dua menit dua puluh detik, bayangkan itu. Tapi sudah lama diprediksi fenomena ini akan terjadi," katanya usai menyaksikan gerhana dari Desa Kotapulu.
Ia lantas menuturkan bahwa pada masa lalu warga tidak boleh keluar rumah saat gerhana matahari, namun berkat teknologi sekarang mereka bisa menyaksikannya.
"Saya masih ingat dulu itu waktu tahun 1983, disuruh jangan keluar rumah atau sembunyi, gimana caranya mau lihat," kata berkelakar ketika ditanya mengenai pengalaman terkait gerhana matahari.
Wakil Presiden tiba di lokasi saat piringan matahari mulai tertutup piringan bulan. Ia mengenakan kacamata pelindung khusus untuk menyaksikan fenomena alam yang jarang terjadi itu.
Ia juga berkeliling, bertemu dan berbincang singkat dengan beberapa turis asing dan peneliti yang telah lebih dulu tiba di lokasi.
Wakil Presiden yang datang antara lain bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dan Menteri Komunikasi Informasi dan Telekomunikasi Rudiantara kemudian melakukan salat gerhana.
Dari Sigi, gerhana matahari total teramati terjadi sekitar pukul 08.45 dan hanya berlangsung selama dua menit dan 22 detik.
Para turis, fotografer, dan juru kamera mengabadikan peristiwa alam itu. "Sangat indah, luar biasa fenomena ini, saya bersukur bisa melihat langsung gerhana matahari secara penuh," kata Renaldo, yang berasal dari Amerika Serikat.
Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016