Sungai Raya, Kalimantan Barat (ANTARA New) - Penduduk kota Pontianak kecewa karena tidak bisa menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT) yang semestinya mereka nikmati pagi ini karena awan mendung menutup fenomena langka ini.

"Padahal saya sudah bangun pagi-pagi dan membangunkan anak-anak saya untuk melihat kejadian gerhana matahari ini. Bahkan, sejak hari Minggu kemarin, kami juga sudah membeli kacamata gerhana matahari, tapi kita kecewa karena tidak bisa melihat GMT ini," kata Dian Apriyani, warga Pontianak Utara, Rabu.

Menurutnya, sejak subuh hujan deras disertai guntur terjadi di Pontianak. Saat itu dia berharap hujan segera reda dan langit berubah cerah.

"Namun, sampai pukul 06.30, cuaca tetap saja mendung. Kemudian pada saat terjadi gerhana, kita tidak bisa melihatnya langsung, hanya langit terlihat gelap seperti mendung saja," tuturnya.

Hal senada disampaikan oleh Della, warga Parit Pangeran, Kecamatan Pontianak Utara, yang sudah bernafsu menyaksikan GMT namun malah berbuntut kecewa karena mendung.

"Ya jelas kita kecewa, karena ini termasuk peristiwa langka tapi malah kita tidak bisa melihatnya langsung. Tiba-tiba saja langit menjadi cerah dan normal sekitar pukul 07.45 tadi, dan kita kelewatan momen langkah tersebut," katanya.

Prakirawan BMKG Supadio Kubu Raya, Giri Darmoko membenarkan kondisi kota Pontianak pagi hari ini mendung yang ternyata juga terjadi di Kabupaten Kubu Raya dan Mempawah.

"Saya sendiri juga kecewa mas, karena tidak bisa melihat GMT secara langsung akibat kondisi cuaca di Supadio juga berawan," kata Giri.

Giri menambahkan, cuaca mendung hanya terjadi pagi hari karena siang hari nanti kondisi cuaca akan kembali normal.

"Namun, pada sore hari, akan terjadi hujan dengan intensitas lebat dan terjadi hampir merata di seluruh Kalbar," tuturnya.


Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016