Jakarta (ANTARA News) - Warga Jakarta antusiastis menyaksikan gerhana matahari di Planetarium dan Observatorium Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu pagi.
Antusiasme itu ditunjukkan dengan kacamata gerhana yang dibagikan secara gratis oleh planetarium habis dalam waktu satu setengah jam. Loket pembagian kacamata dibuka sekitar pukul 04.30 WIB.
"Kacamata gerhana sudah habis, warga diminta melihat menggunakan teleskop atau live streaming," kata salah satu petugas Planetarium Jakarta melalui pengeras suara.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Planetarium dan Observatorium Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyediakan lebih dari empat ribu kacamata.
Linda (41), warga Kelurahan Bidaracina, Jatinegara, mengaku kecewa tidak mendapatkan kacamata. "Seharusnya planetarium membagikan (kacamata) sejak kemarin," kata dia.
Sementara itu, Adi (23), warga Cipulir, Kebayoran Lama, memperoleh kacamata setelah antre sejak pukul 03.00 WIB. "Jam tiga pagi saja sudah ramai. Masyarakat penasaran ingin nonton gerhana mungkin," kata dia.
Planetarium dan Observatorium Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga menyediakan delapan buah teleskop, di mana dua buah ditempatkan di dekat pintu gerbang TIM dan enam buah di depan Djakarta Theater.
Kegiatan pengamatan gerhana matahari di TIM dipusatkan di halaman depan planetarium dan di halaman depan Djakarta Theater.
Proses gerhana matahari di Jakarta mulai terjadi sekitar pukul 06.19.20 WIB. Puncak gerhana sebagian terjadi sekitar pukul 07.21.32 WIB dan gerhana berakhir sekitar pukul 08.31.42 WIB.
Wilayah Jakarta dan sekitarnya hanya akan mengalami fenomena gerhana matahari parsial, atau sekitar 80 persen dari total gerhana.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprakirakan sebagian wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) cerah berawan Rabu pagi ini.
(T.R031/B/G003/G003) 09-03-2016 07:15:32
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016