Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA News) - Suara takbir sayup terdengar dari pengeras suara mushala dekat pantai ketika para wisatawan bersorak karena mulai bisa menyaksikan gerhana matahari total (GMT) di Pantai Tanjung Kelayang, Tanjung Pandan, Belitung, Rabu sekitar pukul 07.00 WIB.
"Wah, ini-ini sudah mulai, keren. Sudah mulai ketutup bulan sabit ini!!" teriak para pengunjung.
Pengamat yang lain menyahut, "Beneran ini sudah mulai", dan yang lain mengatakan, "Macam bulan sabit ya?".
Para pengamat gerhana, yang sudah berdatangan ke pantai sejak pukul 04.00 WIB, saling megingatkan untuk mengenakan kacamata pelindung saat menyaksikan GMT yang diperkirakan berlangsung sekitar dua menit 10 detik di Belitung.
Mereka berdiri di dermaga, juga di sepanjang bibir pantai, ada pula yang sengaja menyewa kapal nelayan agar bisa menyaksikan GMT dengan lebih jelas.
Sayang saat matahari baru muncul, awan membayangi langit Pantai Tanjung Kelayang sehingga matahari tak begitu jelas tampak. Namun perlahan awan mulai tersibak.
Mulai-mula, langit di sebelah timur tampak menjingga lalu kuning dan kemudian berubah keperakan di balik awan-awan putih sekitar pukul 06.21 WIB.
Sementara matahari kian meninggi dan waktu bergulir, belum ada perubahan alam yang signifikan. Angin laut bertiup perlahan seiring dengan desir ombak yang menyapu pantai pelan.
Pukul 06.42 WIB, matahari sudah tampak sedikit tertutup bayang-bayang bulan, para pengunjung pantai pun mulai memasang kaca mata pelindung, tapi awan kemudian datang dan menutupi matahari.
Di Pantai Tanjung Kelayang yang bersih dan berpasir putih, matahari baru mulai terlihat tertutup bayangan seperti bulan sabit pukul 06.56 WIB.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016