"Ayo tidak apa-apa, tidak boleh nangis. Nanti ibu beri hadiah," ujar Risma sembari meneteskan vaksin polio yang kemudian tangisan si balita terhenti usai ditetesi dan jari kelingkingnya dibubuhi gentian berwarna violet (ungu).
Tidak hanya satu balita, puluhan anak-anak yang duduk di pangkuan ibunya juga ditetesi vaksin polio oleh orang nomor satu di Pemkot Surabaya tersebut, sekaligus menandakan dimulainya PIN yang digelar 8-15 Maret 2016.
Menurut wali kota perempuan pertama di Surabaya itu, penetesan vaksin polio terhadap anak-anak wajib dilakukan demi kesehatannya di masa mendatang.
Bahkan, ia secara khusus meminta kader-kader dan petugas di lapangan untuk terjun ke bawah dengan cara mendatangi rumah warga yang anaknya tidak diimunisasi polio pada 8 Maret 2016.
"Datangi rumahnya dan edukasi orang tuanya agar anaknya ikut PIN. Pemkot sudah memiliki nama-nama anak yang harus mengikuti PIN Polio," ucapnya.
Di Surabaya, telah disiapkan 2.992 titik pos PIN, dengan rincian 2.294 unit pos di Posyandu, 63 unit di Puskesmas, 36 unit di Puskesmas Pembantu, 46 unit di rumah sakit, 35 unit di mal, 59 unit di pasar, 10 unit di terminal, empat unit di stasiun, dua unit di pelabuhan, serta 405 unit di sekolah TK/PAUD.
"Harapannya sebanyak 220.904 anak usia 0-59 bulan diharapkan terimunisasi bebas polio," katanya.
Pada pencanangan PIN, terlebih dahulu digelar apel yang melibatkan seluruh SKPD, elemen dan organisasi kesehatan, serta sekolah kesehatan yang dipimpin langsung oleh wali kota.
Usai apel, Risma yang didampingi Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana juga menyempatkan berkunjung ke Balai RW 11 Kelurahan Ujung, kecamatan Semampir, sekaligus meneteskan vaksin polio ke bayi yang berada di gendongan wakil wali kota.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Surabaya Anugrah Ariyadi yang turut hadir pada kesempatan tersebut berharap seluruh anak-anak tak satupun yang luput dari vaksin polio.
"Imunisasi ini sangat penting bagi mereka kelak dan orang tua jangan sampai meremehkan. Legislatif mendukung upaya Pemkot terjun langsung ke rumah-rumah untuk memastikan apakah anaknya sudah diimunisasi," kata legislator asal PDI Perjuangan tersebut.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016