Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup turun sebesar 20,53 poin seiring dengan pelaku pasar di dalam negeri yang melakukan aksi ambil untung.
IHSG BEI ditutup turun 20,53 poin atau 0,42 persen menjadi 4.811,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 4,03 poin (0,47 persen) menjadi 838,56.
"Pelamahn indeks BEI terbilang wajar setelah mengalami tren penguatan dalam beberapa hari terakhir ini, pasar saham memang perlu cooling down," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan bahwa pelemahan indeks BEI itu diperkirakan bersifat jangka pendek mengingat kondisi fundamental perusahaan tercatat atau emiten di BEI masih positif seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi domestik.
"Kondisi itu yang akan menopang laju indeks BEI ke depannya," katanya.
Ia mengatakan bahwa pelaku pasar asing yang masih mencatatkan beli bersih pada perdagangan Selasa (8/3) ini, cukup menahan pelemahan indeks BEI lebih dalam.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pelaku pasar saham asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp43,954 miliar pada perdagangan saham Selasa, (8/3).
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 307.838 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 4,05 miliar lembar saham senilai Rp5,21 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 119 saham, turun 177 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 111 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 148,14 poin (0,73 persen) ke level 20.011,58, dan indeks Nikkei melemah 128,17 poin (0,76 persen) ke level 16.783,15, Straits Times melemah 44,74 poin (1,58 persen) ke posisi 2.778,77.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016