Dalam keterangan tertulisnya, Oesman mengatakan, saat ini masyarakat berada dalam abad dunia teknologi maju, sehingga melalui handphone saja, seluruh isi dunia bisa diketahui. Bahkan siswa sekarang tidak lagi bertanya kepada guru, melainkan kepada mesin pencari Google.
Padahal, Google bisa memberi rujukan yang sifatnya positif maupun negatif. Berbeda dengan guru yang selalu memberi rujukan positif.
Saat mencari melalui mesin soal penemu bom misalnya, Google bahkan bisa juga memberi tahu bagaimana merakit bom.
Selain teknologi, Oesman juga mengingatkan soal masuknya budaya Barat yang belum tentu cocok dengan kultur Indonesia.
Mengutip pendapat salah satu duta besar Indonesia, dia mengatakan perlunya mengubah mindset soal budaya.
"Jangan membawa budaya lama sebab orang tak mengenal budaya lama. Sekarang orang mengenal budaya baru," kata Oesman.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016