Biak, Papua Barat (ANTARA News) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di Kabupaten Biak Numfor, PapuaBarat, membagikan kaca mata khusus untuk menyaksikan gerhana Matahari total(GMT) pada 9 Maret 2016.
Kepala Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atsmosfer dan Penginderaan Jauh LAPAN, Marwoto di Biak, mengatakan, untuk pembagian kaca mata khusus GMT sangat terbatas berjumlah 200 unit.
"Dengan pembagian kacamata khusus diharapkan warga Biak yang akan menyaksikan fenomena alam gerhana matahari total di sebagian wilayah Indonesia khususnya Biak," kata Marwoto. GMT dia katakan sangat langka.
Ia menyebut, untuk 2016 ini, GMT hanya terjadi di Indonesia sehingga menjadi daya tarik wisatawan untuk menonton secara langsung ke Indonesia, di antaranya Ternate, Palembang, Sumatera Selatan, Pagai-Sumatera Barat, Tanjung Pandan, Bangka Belitung serta Palu, Kaltim,Kalteng.
"Untuk daerah lain Indonesia sebagian juga akan dapat menyaksikan peristiwa GMT meski dalam waktu pendek bebertapa menit. Jangan sampai momen sangat langka ini terlewatkan begitu saja," Marwoto menanggapi peristiwa GMT.
Berdasarkan data peristiwa GMT di Indonesia hanya sekitar 1,5-3 menit. GMT dengan waktu terpanjang jatuh di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara, selama 3 menit 17 detik.
Sedangkan GMT dengan waktu terpendek terjadi di Seai, Pulau Pagai Selatan, Sumatera Barat, selama 1 menit 54 detik
Bersamaan dengan pembagian kaca mata khusus GMT, dilakukan sosialisasi GMT dengan narasumber peneliti Lapan Asnawai dilansungka selama dua jam dan diisi tanya jawab peserta.
Pewarta: Muhsidin
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016