Jakarta (ANTARA News) - SamsungPay Corporation, yang merupakan nama baru dari LoopPay setelah diakuisi Samsung, melaporkan kerugian sebesar 20.167 miliar won Korea Selatan atau setara 16,8 juta dolar AS pada tahun lalu, yang jika dirupiahkan sekitar Rp221,3 miliar.


Laman Phone Arena, Selasa, menyebutkan, meskipun menunjukkan kinerja keuangan negatif, namun Samsung menekankan bahwa afiliasi SamsungPay dapat membawa keuntungan strategis untuk divisi smartphone.


Perusahaan tersebut mengatakan, dengan menggabungkan teknologi MST (Magnetic Secure Transmission) SamsungPay, yang memfasilitasi pembayaran melalui smartphone pada terminal kartu kredit, maka Samsung Galaxy sudah memiliki jalur untuk pertumbuhan berkelanjutan.


Perusahaan tersebut menunjukkan, dengan adanya lima juta lebih pengguna SamsungPay di Korea Utara dan Amerika Serikat, hal ini berarti SamsungPay telah memfasilitasi penjualan lima juta unit Galaxy S6, S6 edge, S6 edge+, Note 5, A5, dan Galaxy A7 di kedua negara.

Samsung tidak mendapatkan keuntungan dari SamsungPay sendiri, sebagaimana perusahaan ini tidak memberlakukan komisi bagi para pengguna dan penjual.


Selain memfasilitasi penjualan smartphone, divisi pembayaran mobile tersebut juga dapat melayani hal lain yang lebih penting. Dengan menganalisa data yang didapatkan dari SamsungPay, diyakini bahwa Samsung dapat menuai keuntungan dari model perilaku pelanggan.

Penerjemah: Try Reza Essra
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016