Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan menjadi basis pengembangan jaringan media sosial unik Finspi Asia yang selanjutnya akan dikembangkan ke seluruh negara-negara di Asia.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Polandia, Peter F Gontha, mengatakan hal itu ketika berkunjung ke Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta, di ruang kerjanya, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin petang.
Peter Gontha hadir bersama rombongan antara lain Pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Finspi Jack Mashtakov dan Chief Commercial Officer (CCO) Marcin Roszkowski.
Menurut Peter F Gontha, media sosial Finspi Asia yang memiliki konsep unik dan dapat disebut generasi berikutnya dari "facebook" akan segera dibangun di Indonesia.
"Finspi memiliki sistem smart feed yang dapat menghubungkan penggunanya dengan berbagai kenalan baru yang memiliki kesamaan minat," katanya.
Menurut dia, diluncurkannya Finspi sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap kemajuan teknologi informasi di Indonesia dan akan menjadikan Indonesia lebih dipehitungkan di dunia tekonologi informasi.
Indonesia, kata dia, merupakan negara pertama yang akan menjadi tempat diluncurkannya Finspi Asia yang kemudian akan dikembangkan ke negara-negara lain di Asia seperti India, Bangladesh, hingga Pakistan.
"Ini merupakan satu media sosial baru yang kita develop bersama, Finspi. Media sosial yang kita kembangkan di luar dan akan datang ke Indonesia," kata Peter.
Pada pertemuan tersebut, Peter Gontha memperkenalkan dua pemuda asal Ukraina, yakni CEO Finspi Jack Mashtakov dan CCO Marcin Roszkowski.
Menurut Jack Mashtakov, Finspi dapat disebut sebagai generasi berikutnya dari media sosial "facebook".
Jack juga menjanjikan data-data pribadi pengguna Finspi akan aman karena dilindungi.
Finspi, kata dia, dibuat murni sebagai hiburan bagi para penggunanya dan di antara pengguna dapat saling berhubungan dari berbagai belahan dunia berdasarkan kesamaan minat.
Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta sempat mempertanyakan keamanan data-data pribadi para pengguna Finspi di Indonesia.
"Saya tidak yakin data-data pengguna tidak mereka ketahui. Pasti ada yang mereka ketahui. Mereka harus terbuka jika ingin mengembangkan karya mereka di Indonesia," katanya.
Merespon pernyataan tersebut, Jack Mashtakov menjamin, data-data pribadi pengguna seperti pekerjaan, data keluarga, tempat tinggal dan data pribadi lainnya tidak akan dibuka dan diketahui mereka.
"Kami hanya mengetahui alamat emailnya saja," jelasnya.
Oesman Sapta berharap, semua karya apapun itu dan darimana asalnya harus karya yang baik dan bermanfaat untuk negara dan rakyat Indonesia.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016